Pet-now.blogspot.com adalah blog yang dikhususkan untuk para pecinta hewan peliharaan. Blog ini menyajikan berbagai informasi terbaik menarik mengenai dunia hewan dari spesifikasi hewan tersebut hingga cara merawatnya. Agen Domino Blog ini juga dapat dijadikan sebagai referensi utama sobat sekalian dalam mencari informasi terbaik mengenai dunia hewan peliharaan.
Pada artikel sebelumnya admin pet-now telah membahas mengenai burung Baza hitam (Aviceda leuphotes) adalah burung pemangsa kecil yang ditemukan di hutan-hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Banyak populasi mereka yang merupakan pengembara. Ras di wilayah India pengembara, Bermusim dingin di selatan Semenanjung India dan Sri Lanka. Baza Hitam pendek, kakinya kokoh dengan cakar yang kuat. Jambul yang menonjol adalah ciri Baza. Mereka ditemukan di hutan lebat, sering pada kelompok kecil. Mereka juga diketahui menghabiskan banyak waktu dengan bertengger pada tenggeran terbuka yang terlihat dari bawah hutan kanopi.
Pada kesempatan kali ini admin pet-now akan membahas mengenai salah satu jenis Burung Baza Hitam.
Berukuran sedang (45 cm). Berwarna coklat dengan jambul hitam yang seringkali terangkat naik. Bagian atas coklat, bagian bawah putih dengan strip mesial hitam. Dada bercorak merah gelap, perut bergaris datar merah gelap. Ras Kalimantan: kepala dan sisi leher merah karat. Perbedaan dengan Elang-alap Jambul: jambul jauh lebih panjang dan ujung sayap nyaris mencapai ujung ekor; dengan Elang gunung dan Elang Wallace remaja: ukuran lebih kecil, sayap relatif lebih panjang, tarsus tanpa bulu. Ciri ketika terbang adalah sayap lebar, sangat panjang, dan melebar di ujung, serta ekor terpotong lurus.
Pada artikel sebelumnya admin pet-now telah membahas mengenai burung Baza hitam (Aviceda leuphotes) adalah burung pemangsa kecil yang ditemukan di hutan-hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Banyak populasi mereka yang merupakan pengembara. Ras di wilayah India pengembara, Bermusim dingin di selatan Semenanjung India dan Sri Lanka. Baza Hitam pendek, kakinya kokoh dengan cakar yang kuat. Jambul yang menonjol adalah ciri Baza. Mereka ditemukan di hutan lebat, sering pada kelompok kecil. Mereka juga diketahui menghabiskan banyak waktu dengan bertengger pada tenggeran terbuka yang terlihat dari bawah hutan kanopi.
Pada kesempatan kali ini admin pet-now akan membahas mengenai salah satu jenis Burung Baza Hitam.
Berukuran sedang (45 cm). Berwarna coklat dengan jambul hitam yang seringkali terangkat naik. Bagian atas coklat, bagian bawah putih dengan strip mesial hitam. Dada bercorak merah gelap, perut bergaris datar merah gelap. Ras Kalimantan: kepala dan sisi leher merah karat. Perbedaan dengan Elang-alap Jambul: jambul jauh lebih panjang dan ujung sayap nyaris mencapai ujung ekor; dengan Elang gunung dan Elang Wallace remaja: ukuran lebih kecil, sayap relatif lebih panjang, tarsus tanpa bulu. Ciri ketika terbang adalah sayap lebar, sangat panjang, dan melebar di ujung, serta ekor terpotong lurus.
Iris merah kuning, paruh hitam dengan sera abu-abu biru-pucat, kaki dan tungkai kuning.
Suara Baza Jerdon seperti suara kucing mengeluh “pii wiioh”, nada kedua berangsur-angsur hilang, mirip suara Elang-ular bido.
Himalaya, India, Cina selatan, Asia tenggara, dan Sulawesi. Pengembara di Semenanjung Malaysia. Secara lokal dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Beberapa catatan dari Sumatra sebagai penetap dan pengunjung musim dingin. Penetap di beberapa tempat di Kalimantan.
Terdapat 5 sub-spesies yang dikenal:
- ceylonensis (Legge, 1876) – India barat-daya dan Sri Lanka.
- jerdoni (Blyth, 1842) – India timur-laut, Myanmar, China selatan (Yunnan, Hainan), Thailand dan sebagian Indochina sampai Semenanjung Malaysia; beberapa bermigrasi lebih jauh ke selatan pada musim dingin.
- borneensis (Brüggemann, 1876) – Kalimantan.
- magnirostris (Kaup, 1847) – Filipina.
- celebensis (Schlegel, 1873) – Sulawesi, Kep. Banggai dan Kep. Sula.
Tempat Hidup dan Kebiasaan
Menghuni seluruh kawasan hutan hujan mulai dari bagian bawah hingga mencapai ketinggian 1800 m dpl. Namun demikian, lebih banyak ditemukan mulai dari ketinggian 200-1800 m dpl. Selain hutan hujan, jenis ini juga ditemukan di kawasan hutan industri dengan tipe vegetasi hutan pinus. Berburu dari atas cabang pohon, menyukai pinggir hutan dan hutan pantai. Memakan artropoda, kadal, katak, ular, dan sesekali buah.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan tertentu.
Perlindungan: PP No. 7/1999
Selanjutnya : [1], [2].
- jerdoni (Blyth, 1842) – India timur-laut, Myanmar, China selatan (Yunnan, Hainan), Thailand dan sebagian Indochina sampai Semenanjung Malaysia; beberapa bermigrasi lebih jauh ke selatan pada musim dingin.
- borneensis (Brüggemann, 1876) – Kalimantan.
- magnirostris (Kaup, 1847) – Filipina.
- celebensis (Schlegel, 1873) – Sulawesi, Kep. Banggai dan Kep. Sula.
Tempat Hidup dan Kebiasaan
Menghuni seluruh kawasan hutan hujan mulai dari bagian bawah hingga mencapai ketinggian 1800 m dpl. Namun demikian, lebih banyak ditemukan mulai dari ketinggian 200-1800 m dpl. Selain hutan hujan, jenis ini juga ditemukan di kawasan hutan industri dengan tipe vegetasi hutan pinus. Berburu dari atas cabang pohon, menyukai pinggir hutan dan hutan pantai. Memakan artropoda, kadal, katak, ular, dan sesekali buah.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan tertentu.
Perlindungan: PP No. 7/1999
Selanjutnya : [1], [2].
Dapatkan informasi terbaik seputar dunia hewan peliharaan dan binatang kesayangan anda hanya di pet-now.blogspot.com