Agen Poker Terbaik - Salam sejahtera kepada semua sobat dan pengunjung setia pet-now, blog kesayangan kita semua kali ini masih akan membahas mengenai kucing. Adalah kucing Sphynx, dari namanya saja pasti teman - teman sekalian sudah tau mengenai kucing satu ini.
Kucing Sphynx adalah salah satu kucing yang memiliki nama seperti patung raksasa di Mesir yang memiliki kepala Singa dan tubuh manusia. Namun kucing Sphynx bukanlah kucing yang berasal dari Mesir.
Kucing Sphynx atau dikenal juga dengan sebutan Canadian hairless adalah salah satu ras kucing yang memiliki bulu yang sangat pendek dan sedikit sekali. Jika dilihat sekilas dan kasat mata maka kucing Sphynx ini akan tampak tidak memiliki bulu sama sekali. Namun jika diamati dengan seksama dan teliti tubuh kucing ini ditumbuhi oleh bulu - bulu halus dibeberapa bagian, seperti di telinga, kaki, ekor dan dekat orang kelamin kucing ini.
Kucing Sphynx adalah kucing yang berasal dari Kanada dan penyebarannya dapat ditemukan dibeberapa negara seperti Kanada, Prancis, Maroko, Meksiko, Rusia, Australia, dan Amerika Serikat. Kucing Sphynx juga merupakan salah satu jenis kucing dari hasil rekayasa genetik. Di Indonesia sendiri kucing impor yang satu ini memiliki harga yang tergolong mahal yaitu mencapai 25 juta rupiah.
Pada tahun 1960, sepasang kucing lokal asal Kanada yang berbulu pendek melahirkan anak-anak tanpa bulu. Sejak saat itu program pengembangbiakan kucing-kucing tanpa bulu tersebut dimulai. Pada tahun 1970, Cat Fanciers Association (CFA) memberikan status kucing tanpa bulu sebagai ras "Canadian hairless". Tetapi, setahun kemudian CFA menarik kembali keputusannya karena adanya masalah pada kesehatan dan perkembangbiakan ras tersebut. Pada saat pula ditetapkan bahwa gen yang berhubungan dengan ketiadaan bulu dianggap mematikan (letal).Akhirnya kucing-kucing tanpa bulu beserta keturunannya tersebut menjadi punah.
Selang beberapa tahun, pada tahun 1975, pemilik pertanian di Minnesota bernama Milt dan Ethelyn, memiliki seekor anak kucing tanpa bulu yang lahir dari kucing domestik (normal) di pertanian mereka yang bernama Jezabelle. Tahun berikutnya kembali lahir kucing tanpa bulu tersebut. Kedua anak kucing ini diberi nama Epidermis dan Dermis. Kedua kucing tanpa bulu ini dibeli olah seorang peternak kucing (breeder) kucing dari Oregon bernama Kim Mueske. Keturunan Dermis dan Epidermis ini yang kemudian disebut sebagai garis keturunan Pearson.
Nama "Sphynx" pada kucing ini diambil dari nama Patung Sphynx yang berada di Mesir
Sementara itu di Minnesota, seorang breeder lain bernama Georgiana Gattenby juga mencoba mengembangbiakkan ras kucing tanpa bulu dari induk lain bernama Pearson yang kemudian berhasil melahirkan anak tanpa bulu. Lalu, Gattenby mengawinkan kucing-kucingnya tersebut dengan ras Devon rex untuk memperkuat sifat-sifat genetiknya. Kucing-kucing dari perkawinan silang ini terbukti sehat dan diberi nama Sphynx. Nama tersebut diambil dari patung Sphinx besar yang berada di Giza, Mesir.
Pada tahun 1979, induk kucing tanpa bulu bernama Bambi melahirkan dua ekor kucing tanpa bulu yang diberi nama Punkie dan Paloma. Bambi merupakan kucing tanpa bulu milik peternak kucing (breeder) asal Kanada yang bernama Shirley Smith. Pada tahun 1983, Smith mengirimkan Punkie dan Paloma kepada Dr. Hernandez di Belanda untuk dikembangbiakkan. Kemudian, Dr. Hernandez mencoba mengembangbiakkan kedua kucing tersebut dengan mengawinkannya dengan kucing ras Devon rex.
Kucing-kucing keturunan Punkie, Paloma dan Pearson (Dermis dan Epidermis) inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan kucing ras sphynx. Keempat kucing itu juga yang menjadi nenek moyang sebagian besar kucing sphynx yang ada saat ini
Kucing Sphynx memiliki ciri fisik dengan badan berukuran sedang, tegap dan bulat pada bagian perut serta dada yang lebih lebar, kepala berbentuk segitiga yang panjangnya melebihi lebarnya, dahi yang bengal dan tulang bagian pipi menonjol. ukuran hidung nya pendek dengan lekukan jelas atau terkadang hanya terdapat sedikit lekukan. Dagu yang tegas dan sedikit kumis. Kucing ini juga memiliki telinga yang besar, matanya terbuka lebar dan berbentuk bulat seperti buah lemon.
Kucing Sphynx juga memiliki ukuran leher yang panjang bulat dan berotot, kakinya panjang dan proposional dengan ukuran tubuhnya. Serta kaki depan yang lebih ramping dan lebih pendek dari kaki belakang. Ekor kucing ini cukup panjang dengan sedikit bulu yang bertekstur halus dan membentuk kerutan dibagian kepala badan dan kaki.
Selanjutnya mengenai masalah kesehatan kucing jenis ini terkenal sebagai kucing yang sehat dan kuar. Namun karena kurangnya bulu atau karena memiliki bulu yang tipis dan tidak menutupi seluruh tubuhnya seringkali menimbulkan masalah kesehatan. Ketiadaan bulu tersebut biasanya lebih membahayakan anak kucing Sphynx yang baru lahir.
Kucing ini juga memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif terutama saat masih kecil. Diketahui kucing Sphynx ini akan mengalami diare selama berminggu - minggu apabila diberikan obat - obatan atau makanan yang memiliki kadar protein kurang dari 80 persen. Penyakit diare ini juga bisa muncul ketika kucing Sphynx ini berpindah rumah atau diadopsi oleh pemilik baru.
Selain itu saat masih kecil kucin Sphynx juga rentan dan sangat beresiko untuk mengidap penyakit - penyakit kucing pada umumnya. Oleh karena itu kucing Sphynx wajib diberi imunisasi ketika kecil untuk menghindari penyakit - penyakit kucing yang parah dan menular.