Agen Poker Terbaik - Haloo sobat pet-now dimanapun anda berada, salam hangat dan salam sejahtera untuk kita semua, senang rasanya masih bisa menulis artikel di blog tercinta kita.
Pembahasan kita kali ini adalah mengenai kucing batu, setelah pada artikel sebelumnya admin pet-now telah membahas mengenai kucing begal, atau kucing savana yang mirip dengan leopard.
Kucing Batu adalah salah satu jenis kucing liar yang berasal dari Asia Tenggara. Kucing Batu sejak tahun 2002 diakui sebagai salah satu spesies yang rentan oleh IUCN karena kepadatan yang rendah, ukuran total populasi kucing batu ini efektif diduga kurang dari 10.000 individu dewasa dan tiada populasi tunggal berjumlah lebih dari 1.000.
Spesies kucing batu ini dahulu tidak dimasukkan sebagai salah satu spesies kucing karena dianggap memiliki garis keturunan dari Pantherine dari Kucing besar. Analisis dan hasil penelitian genetika menunjukkan bahwa ia erat kaitannya dengan Kucing Emas dan Kucing Merah yang semuanya menyimpang dari felid lain sekitar 9.4 juta tahun yang lalu.
Kucing yang memiliki nama latin Pardofelis Marmorata ini dalam bahasa inggris juga dikenal dengan sebutan Marbled Cat. Kucing batu adalah salah satu jenis kucing yang dilindungi di Indonesia.
Ukuran tubuh kucing batu seukuran dengan kucing domestik. Panjang tubuhnya hanya sekitar 45 hingga 62 cm, panjang ekornya sekitar 35 hingga 55 cm dan berat badannya hanya sekitar 2 sampai 5 kg saja. Kucing ini memiliki pola bulu yang terlihat sangat mirip dengan kucing Blacan.
Kucing batu merupakan pemanjat pohon yang handal. Mereka termasuk jenis hewan arboreal yang kebanyakan waktunya dihabiskan di atas pohon. Meskipun demikian mereka terkadang juga akan turun untuk berburu mangsanya seperti tikus, burung, reptil, dan tupai. Mereka juga termasuk hewan nokturnal yang lebih aktif dimalam hari.
Habitat kucing liar ini dalah di hutan hujan tropis dengan ketinggian dibawah 3.000 m di atas permukaan laut. Populasi kucing batu tersebar di beberapa negara Asia Selatan dan Tenggara seperti Kamboja, Bhutan, Brunei Darussalam, Laos, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Nepal, dan India. Di Indonesia sendiri kucing ini dapat ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
Ancaman tersebut terhadap Kucing Batu adlaah hilangnya habitat dan tempat tinggal. Provinsi Riau yang merupakan habitat kucing jenis ini diperkirakan telah hilang sekitar 60% sejak tahun 1980. Dengan laju pembukaan lahan dan hutan yang sangat tinggi seperti sekarang, kemungkinan besar dimasa yang akan datang kucing ini tidak akan bertahan dan punah sebelum kita sempat mempelajari lebih lanjut mengenai kucing jenis ini.
Kucing batu termasuk satwa liar yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia melalui UU No 5 Tahun1990 dan PP No 7 Tahun 1999. Lembaga konservasi internasional IUCN memasukkan kucing batu kedalam kategori rentan punah (Vulnerable). Meski memiliki coat yang begitu cantik, kucing batu sangat jarang ditemukan di perdagangan ilegal satwa liar. Namun ancaman perburuan dan perdagangan tetap tidak boleh dianggap sepele, untuk itu CITES telah memasukkan kucing batu ke dalam Appendix I yang berart tidak boleh diperdagangkan dan peredarannya diatur secara ketat atas izin presiden.