Kucing Mesir (Bastet)

Kucing Mesir

Agen Poker Terbaik

halo sobat pet-now,

Agen Poker Terbaik - Salam hangat untuk seluruh sobat pet-now dimana pun sobat berada. Setelah menulis banyak artikel mengenai kucing dan yang terakhir mengenai kucing kampung, dapat kawan lihat disini.

Pada kesempatan kali ini admin pet-now akan mencoba mengupas mengenai kucing dari benua Afrika tepatnya di Mesir. Kucing pada pembahasan kita kali ini sering juga disebut dengan kucing Mesir (bastet).

Kucing Mesir atau dikenal dengan Bast dieja Bast, Baast, Ubasti atau Baset dipercaya adalah wujud dari dewi perlindungan dan kucing pada Mesir kuno, Bast merupakan putri dari Ra, sang dewa matahari. Dewi ini mulai dipuja oleh masyarakat setempat pada masa dinasti kedua.

Pusat pemujaan Bast terletak di Per-Bast. Bast atau kucing Mesir digambarkan sebagai seorang perempuan dengan kepala kucing yang jinak. Namun hingga 100SM sebelumnya Bast digambarkan sebagai singa betina. Ketika Ra menghancurkan musuhnya Apep. Bastet biasanya digambarkan dengan wujud sebagai kucing. Ketika ia digambarkan sebagai kucing Bast pun dihubung - hubungkan dengan Bulan. Dan ketika ia digambarkan sebagai singa betina maka ia dikait - kaitkan dengan sinar matahari.
Latar Belakang
Bast diyakini adalah dewi api, kucing, pelindung rumah dan wanita hamil. Menurut mitos disana dia adalah personifikasi jiwa lsis dan juga sering disebut dengan sebutan "Putri dari Timur".

Bast seperti halnya kucing, ia memiliki 2 sisi kepribadian, jinak dan agresif. Dia jinak, lembut dan enak dipandang disamping tugasnya sebagai pelindung rumah dan wanita hamil serta agresif karena naluri alamiahnya.

Kucing dan Mumi
Di pelajaran sejarah hingga di film-film Hollywood kita sering mendapati kebiasaan bangsa Mesir Kuno yang gemar melakukan mumifikasi (proses pengawetan jenazah menjadi mumi) terhadap orang-orang penting pada masa itu, seperti raja dan pendeta. Namun selain itu ternyata bangsa Mesir kuno juga melakukan mumifikasi terhadap binatang.

Mumi binatang di Mesir pertama kali ditemukan pada tahun 1888. Pada saat itu seorang petani Mesir secara tidak sengaja menemukan sebuah kuburan kuno saat mencangkul di ladangnya. Kuburan tersebut berisi ratusan mumi sejenis anjing yang dikubur bersama di dalam satu lubang. Sejak saat itu penelitian dan penggalian mumi binatang mulai dilakukan dengan serius.

Mumi manusia sudah jelas tujuannya yaitu agar arwah jenazah orang-orang besar tersebut bisa mencapai nirwana dengan mudah dan diterima oleh dewa. Namun rupanya tujuan membuat mumi binatang agak berbeda.

Pada umumnya binatang yang dijadikan mumi adalah kucing, kerbau, kera dan buaya. Proses mumifikasinya juga berbeda dengan mumi manusia.

Proses mumifikasi manusia mengharuskan organ-organ dalam seperti jantung dan hati untuk dikeluarkan terlebih dahulu agar mumi menjadi lebih awet dan tidak membusuk. Sedangkan pada proses mumifikasi binatang, hal tersebut tidak dilakukan.
Mumi Kucing
Agen Poker Terbaik - Mumi Kucing Mesir
Menurut para ahli arkeologi tujuan utama mumifikasi binatang ini dibagi menjadi 4, yaitu : 

- Binatang Peliharaan
Orang Mesir kuno sangat sayang kepada binatang peliharaan mereka. Di beberapa dokumen kuno ditemukan fakta bahwa mereka juga memberi nama hewan peliharaan, sama seperti kita pada masa kini. Saking sayangnya, saat binatang tersebut mati, sang pemilik rela mengeluarkan dana untuk melakukan mumifikasi terhadap binatang tersebut yang akan dikubur bersama mereka kelak ketika sudah meninggal. Tujuannya? Ya untuk menemani di alam baka.

- Persediaan Makanan di Alam Baka.
Orang Mesir percaya adanya hidup sesudah mati. Mereka yakin bahwa setelah meninggal akan ada kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan kehidupan kehidupan dunia, jadi tentu saja mereka butuh makanan.
Nah itulah salah satu tujuan mereka membungkus dan mengawetkan beberapa jenis binatang yang biasa menjadi hewan buruan. Bedanya dengan mumi hewan peliharaan, daging binatang untuk bahan makanan ini dikeringkan terlebih dahulu dan sering kali sudah dipotong-potong.

- Perwakilan Para Dewa.
Kepercayaan orang Mesir kuno adalah politeisme, yakni percaya pada banyak dewa. Beberapa dewa diyakini menjelma ke dalam bentuk beberapa binatang dan hidup bersama manusia di alam dunia. Setelah binatang tersebut mati, lantas dibuat mumi agar bisa terus disembah.

- Penawaran Terhadap Dewa.
Di kuil para dewa, orang datang untuk berdoa atas berbagai macam permintaan. Orang Mesir percaya bahwa doa mereka akan lebih mudah dikabulkan apabila mereka membawa persembahan untuk para dewa.
Nah mumi binatang ini adalah salah satu bentuk persembahan yang cukup populer. Para pemohon akan pergi ke kuil sambil membawa mumi binatang kurban dan meletakkannya di samping patung sang dewa.
Labels:
[blogger]

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.